Ketidaktelitian Mempertaruhkan Intergitas
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta |
Menghasilkan
karya sendiri yang orisinil terutama untuk karya tulis tentunya memiliki
kepuasan tersendiri bagi masing-masing orang. Namun, sebuah karya tulis
bukanlah suatu hal yang bisa berproses secara instan. Butuh pengembangan
pemikiran dari penulis dalam membuat suatu tulisan dan mempertimbangkan referensi
yang akan dipakai. Jika ada kesamaan pada ide saat menulis, sangat kecil
kemungkinan menghasilkan karya tulis yang sama dari segi konten dan konsepnya.
Penggunaan perspektif yang berbeda akan menjadi ciri khas atau pembeda isi
tulisan tersebut sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya plagiarisme
(menjiplak yang melanggar hak cipta). Baru-baru ini muncul sebuah kasus dugaan plagiarisme
yang menimpa salah satu dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gajah
Mada (FEB UGM), Anggito Abimanyu. Dosen yang menuliskan sebuah artikel yang
berjudul Gagasan Asuransi
Bencana di salah satu harian nasional ini di duga menjiplak tulisan
Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan. Dugaan itu muncul dari pengguna akun kompasiana yang menuliskan bahwa Anggito
Abimanyu menjiplak tulisan orang. Anggito pun membantah bahwa tulisan yang di
publis pada tanggal 10 Februari 2014 tidak menjiplak tulisan orang.
“Ketidaktelitian
akan mempertaruhkan intergritas penulis, seorang dosen yang memiliki
kapabilitas tinggi dengan memegang banyak tanggung jawab sebagai kalangan
akademisi memaksakan diri membuat suatu tulisan maka akan sangat riskan jika
terjadi kelalaian,” ungkap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dr. MC. Ninik Sri Rejeki, M.Si. di ruang
kerjanya. Dosen yang baru dilantik menjadi Dekan pada 3 Februari 2014 lalu ini
berpendapat bahwa dirinya tidak setuju dengan plagiarisme yang di duga
dilakukan oleh Anggito Abimanyu. Menurut Ninik, kasus ini masih menjadi
polemik, belum ada penjelasan terkait tulisan Anggito. Ia juga melihat seorang
Anggito adalah orang yang berkompeten dan mampu bertanggungjawab. Atas kejadian
yang menimpa Anggito, Ninik menanggapi kritis terhadap kasus yang melibatkan
tulisannya di salah satu harian nasional itu. Jika sedang mengemban banyak
tugas dan tanggungjawab yang penting, ada baiknya seorang dosen yang notabene
berpendidikan tinggi bijak mengambil keputusan untuk menulis sebuah artikel.
“Tulisan akan berbeda kualitasnya ketika penulis tidak berkomitmen dalam
mencari sumber, kecermatan dalam mengutip referensi harus diperhatikan agar
tidak dianggap mengambil kutipan orang yang memiliki copyright,” tambah wanita kelahiran Surakarta, 4 Oktober 1963 ini.
Ninik
menjelaskan, dalam penulisan karya tulis hal penting dan sederhana yang harus
diperhatikan demi menghindari indikasi plagiat ialah dengan memperhatikan atura
penulisan ilmiah. Plagiarisme tidak akan terjadi jika penulis baik dosen
ataupun mahasiswa terutama sebagai calon fresh
graduate, memiliki data sekunder dan kutipan yang jelas serta dicantumkan,
pahami sumber bacaan dan berusaha menjelaskan kembali suatu materi dengan
bahasa penulis. Pendapat serupa juga muncul dari mahasiswa FISIP UAJY angkatan
2012, Hendra Mahdian Noor atau akrab disapa Hendra. “Sejauh ini saya masih berpegang
pada asas praduga tak bersalah, karena saya belum mendengar ada keputusan dari
para petinggi UGM apakah tulisan itu benar plagiarisme,” ucap mahasiswa
kelahiran 10 Maret 1993 ini. Mahasiswa pindahan Universitas Pembangunan Negeri
‘Veteran’ Yogyakarta ini berpendapat bahwa tindakan plagiat atau meniru karya
orang seminimal mungkin harus di hindari. Ia mengaku masih mendapati
teman-teman kampusnya yang menggunakan cara instan untuk menyelesaikan karya
tulisnya sebagai tugas matakuliah. Akan tetapi, tidak sedikit juga yang
menjunjung tinggi hak intelektual. Sebagai kaum pelajar yang memiliki strata
atau tingkatan pendidikan yang tinggi, tidak seharusnya menggunakan cara ilegal
untuk membuat suatu karya apalagi untuk skripsi. Karya orisinil adalah gamabaran
perspektif penulis dengan paradigma yang dipegangnya.
Komentar
Posting Komentar